Salahuddin Al-Ayyubi atau yang juga sering disebut sebagai
Sultan Saladin, adalah pahlawan Islam ketika terjadi perang salib. Pada suatu
ketika dia berkata:
" Bagaimana aku ingin tertawa sedangkan masjid
Al-Aqsha masih dibawah jajahan musuh? "
kata Sallahuddin al-Ayubbi ketika ditanya mengapa ia selalu
serius dan tidak pernah tertawa ..
Salahuddin adalah dari keturunan Kurdi. Bukan orang Arab,
bukan berkebangsaan Palestina .. tapi .. mengapa salahuddin menghabiskan
sepanjang hidupnya berperang untuk membebaskan Palestina dan Al-Aqsha?
Betapa hebatnya salahuddin ketika berhasil menyatukan umat
islam yang terpecah belah, segala persoalan paham, mazhab, ras, dan keturunan
semuanya ditinggalkan untuk bersatu di bawah panji Islam yang dipimpin
Salahuddin. Bahkan .. Salahuddin berhasil menyatukan paham yang sering
berselisih yaitu Syiah dan Ahli Sunnah waljamaah untuk berjuang atas nama Islam
..
Hebat benar engkau Salahuddin ....
Suatu ketika dulu ia pernah meminta air minum, tetapi entah
apa sebabnya air itu tidak diberikan kepadanya. Beliau meminta sampai lima kali lalu berkata,
"Aku hampir mati kehausan". ia kemudian meminum air yang dibawakan
kepadanya tanpa menunjukkan kemarahan ..
Betapa sabarnya kau
Salahuddin ..
Dalam kesungguhan, semangat dan ketahanan rasanya tidak ada
yang bisa menandingi Salahuddin.
Kadang-kadang ia sendiri pergi ke tempat perkemahan tentara
musuh bersama pengawalnya paling tidak sekali bahkan dua kali sehari. Ketika
berperang ia sendiri akan pergi menerjang celah-celah tentara musuh yang sedang
maju. beliau selalu mengadakan pemeriksaan pada setiap tentaranya dan
memberikan arahan kepada panglima-panglima tentaranya.
Suatu Malam .. Richard the Lion Raja Inggris, musuh
salahuddin sedang sakit didalam tenda tentara Kristen ..
Tiba-tiba ada satu sosok manusia datang kepada Richard the
Lion untuk mengobati penyakitnya .. siapa sangka manusia itu musuh Richard
sendiri .. Solahuddin Al-Ayubi .. Dia sanggup menyamar dan membuang perasaan
benci untuk merawat musuhnya sendiri. Subhanallah ..
Pernah diceritakan, Salahuddin Al-ayubi pernah berhadapan dengan
Richard the lion untuk menunjukkan kehebatan dan keahlian masing-masing.
Richard the lion yang berbadan besar mengambil pedang dari sarungnya dan dengan
penuh tenaga menghunus kearah sebuah batu besar .. batu itu terbelah ..
Ketika tiba giliran Salahuddin .. Salahuddin lantas
melemparkan sehelai kain sutra kelangit dan mengulurkan pedangnya,. Kain sutra
dengan perlahan jatuh dan hinggap dimata pedang .. Kain itu terpotong dua
karena tajamnya mata pedang Salahuddin.
Dalam medan
peperangan beliau bagaikan seorang ibu yang garang kehilangan anak tunggal akibat
dibunuh oleh tangan-tangan jahat.
Dia akan bergerak dari satu ujung medan peperangan ke ujung yang lain untuk
mengingatkan pasukannya agar benar-benar berjihad di jalan
Allah semata-mata.
Dia juga akan pergi ke seluruh pelosok tanah air dengan mata
yang berlinang
mengajak manusia supaya bangkit membela Islam.
Ketika mengepung Acre dia
hanya minum tanpa mau makan, itupun setelah dipaksa oleh dokter pribadinya.
Dokter itu mengatakan bahwa Salahuddin hanya makan beberapa suap makanan semenjak
hari Jumat sampai Senin kerena beliau
tidak ingin perhatiannya kepada peperangan terganggu ..
Semangan Tentara Islam teramat dahsyat memaksa tentara
Kristen menyerah. tidak ada lagi pertempuran terjadi
Panglima tentara kristen berkuda menuju kearah Salahudin
Al-Ayubbi didepan Yerusalem ..
"Apakah kamu orang islam akan memperlakukan kami
seperti kami memperlakukan keatas orang-orang kamu sebelumnya?" Kata Panglima
Militer Kristen
Selama Kristen merebut Yerusalem dahulu, jalan-jalan di Jerusalem
'tersumbat' dengan mayat-mayat, orang-orang Islam yang tidak bersenjata
disiksa, dibakar dan dipanah dari jarak dekat di atas atap dan menara
rumah-rumah ibadah. Darah merah mewarnai bumi Palestina akibat pembunuhan orang
Islam secara massal.
"Kami orang Islam tidak seperti kamu" Jawab
Salahuddin Al-Ayubi.
Jawaban ini telah menyebabkan banyak orang Kristen memeluk
Islam karena keindahan akhlak yang ditampilkan Salahuddin Al-ayubbi ..
Salahuddin tidak membalas tindakan mereka membunuh orang
Islam yang tidak bersalah saat orang Kristen merebut Yerusalem. Sesuai dengan
tuntutan Islam, Orang sipil tidak dapat dibunuh dalam peperangan ..
Hari itu, Langit begitu cerah. Teriakan "Allahhu
Akbar" dan "Tiada tuhan melainkan
Allah "telah memenuhi langit .. Para
tentara tersenyum girang ..
Pada Jumat, 27 Rajab 583H bersamaan dengan tanggal peristiwa
isra’ mikraj Rasulullah SAW.
Yerusalem diambil alih tentara Mukmin.
Banyak orang yang terdiri dari ulama, pembesar-pembesar,
pedagang dan orang-orang biasa datang merayakan kemenangan ini setelah menunggu
hampir 90 tahun saat shalat Jumat digelar kembali di Baitul Muqaddis.
ALLAHUAKBAR!
Salib yang terpampang di 'Dome of Rock' telah diturunkan.
Betapa hebatnya hari itu hanya Allah yang tahu ..
Sebuah kemenangan bagi seluruh Umat Islam
27 Safar, 589H
Malam itu telah nampak tanda-tanda berakhirnya kehidupan
Salahuddin
Syeikh Abu Ja'afar, seorang yang wara' telah diberi
kepercayaan untuk duduk disebelah Salahuddin ketika ia Nazak.
Salahuddin antara
pingsan dan sadar.
Lalu Syeikh Abu Jaafar membacakan
"Dialah Allah, tidak ada tuhan melainkan Dia, Yang mengetahui
yang ghaib dan yang nyata"
(Al-Hasyr: 22)
Segera setelah Syeikh Abu Jaafar membacakan ayat tersebut, Salahuddin
terus membuka matanya sambil tersenyum dengan muka yang berseri dan perasaan
yang gembira dia berkata:
"Memang Benar"
Setelah mengucapkan kata-kata itu, Rohnya pun kembali
kerahmatullah.
Salahuddin tidak meninggalkan harta kecuali satu dinar dan
47 dirham ketika beliau wafat. Tidak ada rumah-rumah, barang-barang, tanah,
kebun dan properti-properti lain yang ditinggalkannya. Bahkan harta yang
ditinggalkannya tidak cukup untuk biaya pemakamannya. Keluarganya terpaksa
meminjam uang untuk menanggung biaya pemakaman. Bahkan kain kafan pun diberikan
oleh seorang menterinya.
Empat puluh tahun kemudian, Lord Olenby yang memimpin tentara
Salibiah berhasil memasuki kembali kota
Yerusalem, dia pergi ke kuburan Salahuddin dan menginjakkan kakinya ke atas
kuburan Salahuddin sambil berkata:
"Sekarang aku datang kembali ke sini."
Alangkah penakutnya Si Olenby .. Celakalah si penakut ini
karena hanya berani berhadapan dengan Salahuddin yang telah mati ..
Tidak cukup dengan itu,
1917
Setelah Perdana Menteri Inggris mengumumkan berakhirnya
perang salib,
Jenderal Perancis, Goro telah datang kekubur Salahuddin
Al-Ayubi dan menendang kubur pembela Islam ini sambil berkata
"Bangunlah Salahuddin, Kami sudah sampai disini!"
Alangkah bencinya mereka terhadap Pahlawna umat Islam ini ..
Maha Suci Allah, telah mengaruniakan seorang manusia yang hebat dalam membantu
menegakkan umat Islam
Layakkah kita dibandingkan dengan Salahuddin Al-Ayubi?
Kisahkan sejarah ini kepada anak-anak kita, agar semangat membela Islam tumbuh
di dada mereka. Kenalkan mereka dengan pahlawan-pahlawan Islam, bukan pada
pahlawan fiktif yang sering mereka lihat di TV.
Semoga Allah mengirimkan lagi lebih banyak Salahuddin di
bumi ini…
Terima kasih telah membaca artikel tentang Kisah Salahuddin Al-Ayyubi Yang Tidak Banyak Diketahui Orang ! di blog Blogger mBantul jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.
2 comments
Sungguh luar biasa.
BalasKisah di atas krg akurat....salahudin al ayubi di katakan menyatukan syiah dan ahlus sunnah,realitanya salahudin sblm memerangi org kafir justru membabat syiah yg saat itu menjadi duri dlm daging.belah batu dan sutera.....juga terlihat tll di dramatisir.wallahuallam
Balas