Pendidikan adalah salah satu hal yang mutlak harus
didapatkan setiap manusia yang hidup di dunia ini. Pendidikan juga merupakan
investasi terbaik untuk masa depan. Dengan mengenyam pendidikan yang cukup, banyak
hal baik yang tentu akan datang dan terjadi di masa depan.
Hal ini agaknya disadari betul oleh seorang ayah hebat asal
Cina bernama Yu Xukang, yang mendedikasikan hidupnya demi pendidikan sang anak
tercinta, Xiao Qiang. Demi menyekolahkan si kecil, Yu Xukang rela berjalan dan
menggendong Xiao Qiang sejauh kilometer setiap hari.
Kisah selengkapnya berikut ini akan makin membuatmu terharu.
Buktikan sendiri!
1. Berpisah Dengan Ibu
Malang memang nasib Xiao Qiang, yang harus menerima
kenyataan bahwa kedua orang tuanya telah berpisah. Saat itu, Xiao Qiang masih
berusia tiga tahun, yang artinya masih sangat membutuhkan kasih sayang dari
kedua orang tuanya.
Hal ini pun memaksa sang ayah, Yu Xukang, berjuang sendirian
membesarkan sang buah hati tercinta. Pria berusia 40 tahun ini memang tak kenal
lelah demi menunaikan tanggung jawabnya sebagai seorang ayah yang baik.
2. Penyandang Disabilitas
Kemalangan yang dialami Xiao Qiang tak berhenti di situ
saja. Selain harus berpisah dengan sang ibu di usia tiga tahun, Xiao Qiang
terlahir menyandang disabilitas sejak lahir.
Hingga usianya yang kini telah 12 tahun, Xiao Qiang belum
mampu berjalan. Lebih lanjut, tumbuh kembang Xiao Qiang berbeda dengan
anak-anak normal biasanya.
"Anakku, dengan disabilitas yang ia sandang, tak mampu
berjalan sendiri dan artinya ia tak bisa mengendarai sepeda. Apalagi, di
usianya yang sudah 12 tahun, tinggi badannya masih 90 sentimeter," terang
sang Ayah.
3. Menggendong Puluhan Kilometer
Letak kediaman ayah dan anak ini memang sangat jauh dari
hiruk pikuk perkotaan, yakni di sebuah desa kecil di Cina bernama Yibin. Yu
Xukang rela menggendong Xiao Qiang yang memang menyandang disabilitas sejak
lahir, sejauh 28 kilometer setiap harinya ke tempat sang anak bersekolah.
Jalan terjal pun dilaluinya setiap hari. Di daerah ini
memang tidak ditemui kendaraan umum semisal bus, lantaran letak desa yang
berada di daerah perbukitan yang curam.
"Aku sudah menggendongnya seperti ini sejak September
tahun lalu, setiap pagi aku bangun pukul 5 untuk menyiapkan bekal makan
siangnya, kemudian aku mengantarkannya dan kembali ke sini untuk bekerja,"
tutur sang ayah seperti yang dikutip dari situs DailyMail.
"Aku kemudian kembali ke sekolah untuk menjemput
putraku dan menggendongnya pulang," imbuhnya.
4. Ditolak di Berbagai Sekolah
Di desa Yibin sendiri memang terdapat beberapa sekolah
reguler di mana anak-anak seusia Xiao Qiang dapat bersekolah. Namun malangnya, sekolah-sekolah
ini menolak Xiao Qiang belajar di tempat mereka lantaran dianggap tak mampu
secara fisik dan mental.
Itulah mengapa sang Ayah rela berjalan sejauh 28 kilometer
setiap harinya demi membuat sang anak tercinta tetap bersekolah. Sebuah
perjuangan yang tentu tak mudah.
5. Berprestasi di Kelas
Perjuangan sang ayah yang begitu keras nyatanya dibayar
memuaskan oleh Xiao Qiang. Meskipun ia menyandang disabilitas, terbukti Xiao
Qiang adalah salah satu murid paling berprestasi di kelas. Hal ini pun makin
meyakinkan Yu Xukang akan kemampuan luar biasa sang buah hati.
"Aku sangat bangga dengan fakta bahwa ia mendapat
ranking pertama di kelas dan aku yakin dia akan terus berprestasi. Mimpiku
adalah nantinya ia terus bersekolah hingga ke perguruan tinggi," harap Yu
Xukang.
6. Mendapat Perhatian Pemerintah
Pemerintah Cina pun lambat laun mendengar kisah mengharukan
antara ayah dan anak ini. Antusias dan ekspos media begitu besar yang akhirnya
terdengar juga oleh masyarakat luas.
Pemerintah Cina pun dikabarkan telah menyewa tempat tinggal
yang layak di dekat sekolah Xiao Qiang agar sang ayah tak perlu lagi bersusah
payah menggendongnya puluhan kilometer dari desa Yibin. Sungguh sebuah kisah
yang sangat menginspirasi kita semua, bukan?(kapanlagi)
Terima kasih telah membaca artikel tentang Kisah Mengharukan Perjuangan Hebat Seorang Ayah Sekolahkan Anak Difabelnya di blog Blogger mBantul jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.