Hingga menjelang satu bulan sejak hilangnya pesawat MH370,
usaha pencarian pesawat Boeing 777
Malaysia Airlines berkode penerbangan MH370 belum juga membuahkan hasil. Maka
kemudian ada beberapa kritikan atas upaya Malaysia dalam mencari pesawat yang
hilang sejak sejak 8 Maret 2014 itu.
Situs berita internasional CNN merangkum 6 kritik
utama atas upaya pencarian tersebut. Apakah masalah komunikasi sudah merusak
proses pencarian? Dan inilah 6 kritikan tersebut:
1.
Sinyal MH370 tertangkap
radar militer Malaysia, tetapi terlambat dilihat
Sinyal yang mendeteksi kemungkinan pesawat berbelok ke
barat, dari rute seharusnya mengarah ke Beijing, sudah tertangkap radar militer
Malaysia. Namun, sinyal tersebut tak dilihat seketika sehingga dikritik telah
menghilangkan kesempatan pertama dalam melacak keberadaan pesawat.
Belakangan, data radar inilah yang kemudian memperluas
cakupan pencarian pesawat ke arah barat Malaysia, alih-alih ke arah Laut China
Selatan, seperti pada jam-jam dan hari-hari pertama pencarian. Butuh waktu tiga
hari bagi Pemerintah Malaysia untuk mengumumkan data radar militer ini pada 11
Maret 2014.
2.
Briefing awal kacau, tidak
jelas penanggung jawabnya
"Well, saya pikir mereka tidak memiliki rencana yang
tepat dan memadai untuk insiden seperti ini," kata analis penerbangan
Alastair Rosenschein kepada CNN. Belum lagi, imbuh dia, mereka mengeluarkan
pernyataan untuk kemudian diubah beberapa hari kemudian.
Misalnya, seorang pejabat menyatakan, ada dua orang
bepergian memakai paspor curian, dan salah satunya sampai disebut menyerupai
pemain bola internasional. "Apakah Anda tahu pesepak bola dengan nama
Batolli?" ujar Dirketur Penerbangan Sipil Malaysia Azharuddin Abdul Rahman
dalam kesempatan awal.
"Dia seorang Italia. Apakah Anda tahu bagaimana
tampangnya? Battoli, Battoli, Balloteli, Balloteli," lanjut Azharuddin.
Kritik pun menilai pernyataan ini secara tak langsung menuding orang kulit
hitam, seperti halnya pesepak bola Italia Mario Ballotelli, sebagai orang yang
dimaksud.
Ternyata, pengguna paspor curian itu dipastikan bukan orang
berkulit hitam. Penyelidikan mendapatkan pengguna paspor curian itu adalah
pencari suaka berkewarganegaraan Iran. Pengguna paspor ini pun kemudian
diyakini tak terkait dengan terorisme.
3.
Pernyataan berubah, dari
"tak satu pun penumpang selamat" menjadi "masih berharap ada
yang selamat"
Pada 24 Maret 2014, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak
mengatakan, penerbangan pesawat telah "berakhir" di bagian selatan
Samudra Hindia. Tidak lama sebelum itu, Malaysia Airlines mengirim pesan teks
ke beberapa kerabat, mengatakan bahwa "... tak satu pun dari mereka di
pesawat selamat".
Namun, pada Sabtu (29/3/2014), setelah anggota keluarga para
penumpang marah dan mengecam kesimpulan dengan bukti prematur atas insiden ini,
Plt Menteri Transportasi Malaysia Hishammuddin Hussein mengatakan kepada
wartawan bahwa dia belum sepenuhnya menyerah, dan berharap masih ada korban
selamat.
"Bahkan berharap-harap cemas, tidak peduli seberapa
jauh, tentu saja, kami berdoa dan kami akan melanjutkan pencarian kami untuk
para korban, " kata Hishammuddin. Pada Senin (31/3/2014), Hishammuddin
berbalik lagi mengutip gaya Najib yang hati-hati berbicara soal kecelakaan dan
korban.
4.
Dua versi transkrip
komunikasi terakhir dari kokpit MH370
Pada 17 Maret 2014, otoritas Malaysia secara terbuka
menyatakan kalimat terakhir dari kokpit pesawat yang hilang adalah, "All
right, good night." Setelah menjadi bahan olok-olok dan kecaman luas,
Senin (31/3/2014), Pemerintah Malaysia merilis transkrip yang mencantumkan
kalimat terakhir dari kokpit adalah, "Good night Malaysian three seven
zero."
Tidak ada petunjuk baru dari transkrip versi pemerintah ini.
Namun, kritik menyoroti Pemerintah Malaysia, yang tahu ada kata-kata salah
dalam versi transkrip yang telah beredar luas selama dua pekan, dan pernah
menyatakan tak akan merilis transkrip dengan dalih terkait penyelidikan, tetapi
tiba-tiba berubah pikiran.
"Sekarang ini satu hal. (Bisa jadi) akan ada satu lagi
berikutnya," kecam analis penerbangan Mary Schiavao kepada CNN. "Ini
buruk untuk investigasi penerbangan sipil dan penyelidikan kriminal. Ada 239
keluarga terkait (dengan insiden ini)." Dia pun mempertanyakan kredibilitas
dari pergeseran penyelidikan insiden ini.
5.
Ketidakpastian soal pemilik
suara terakhir dari kokpit
Awalnya, otoritas Malaysia mengatakan bahwa pemilik suara
dalam komunikasi terakhir dari kokpit adalah kopilot Fariq Abdul Hamid. Namun,
Senin, Pemerintah Malaysia mengatakan belum dapat memastikan bahwa itu adalah
suara Fariq.
Hishammuddin sebelumnya menyampaikan informasi mengenai
pemilik suara tersebut lewat pernyataan tertulis. Dia mengatakan, polisi sedang
mengonfirmasi keyakinan bahwa Fariq adalah pemilik suara. Pemeriksaan forensik
rekaman masih berlangsung.
6.
Penundaan perubahan zona
pencarian di Samudra Hindia
Pada Jumat (28/3/2014), daerah pencarian di Samudra Hindia
lagi-lagi berubah, bergeser 600 kilometer lebih ke arah timur laut dari dugaan
semula. Dalihnya, penyempurnaan data radar dan satelit, dengan asumsi pesawat
tak akan sanggup mencapai kawasan yang lebih ke selatan, sebagaimana diklaim
oleh Pemerintah Australia.
Namun, Wall Street Journal, Senin (31/3/2014), mengutip
sumber yang mensyaratkan anonimitas karena punya kaitan erat dengan
penyelidikan ini, menulis bahwa perubahan zona pencarian itu sudah tertunda
tiga hari gara-gara masalah koordinasi antara negara-negara pencari dan
perusahaan penerbangan.
Andy Pasztor, salah satu wartawan penulis artikel tersebut,
mengatakan bahwa satu pihak bekerja berdasarkan data satelit, sementara pihak
lain menggunakan asumsi bahan bakar yang tersisa dan kinerja pesawat.
"Jadi kita mencari dengan penundaan tiga hari, dalam kondisi bahwa
orang-orang ini jelas mencari di tempat yang salah."(cnn via kompas)
Terima kasih telah membaca artikel tentang Inilah 6 Kritikan Dunia Atas Usaha Pencarian Pesawat MH370 di blog Blogger mBantul jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.